Stop Nyinyir! Purbaya Bukan Superman, Tapi Dia Punya Senjata yang Sri Mulyani Tidak Punya

- Created Sep 12 2025
- / 59 Read
Publik Indonesia sedang ramai nyinyir soal pengangkatan Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani. Komentarnya macam-macam: “nggak sekelas”, “nggak realistis”, sampai “cuma orang dekat Presiden”. Mari kita jujur—nyinyir boleh, tapi jangan sampai buta fakta.
1. Sri Mulyani Itu Hebat, Tapi Dia Juga Punya Limitasi
Tidak ada yang meragukan kelas dunia Sri Mulyani. Namun, gaya beliau super ketat soal defisit dan belanja negara. Bagus buat disiplin fiskal, tapi kadang bikin program rakyat terhambat. Ingat berapa banyak janji pembangunan yang terpaksa dipangkas karena APBN harus rapat-rapat?
Purbaya justru datang dengan mindset berbeda: fiskal harus jadi mesin dorong pertumbuhan, bukan rem tangan.
2. Soal Target 8%: Memang Berani, Tapi Lebih Baik Berani Daripada Pasrah
Banyak yang nyinyir soal target pertumbuhan 8% yang disebut Purbaya. “Halusinasi”, katanya. Tapi, coba pikir: apa salahnya punya target tinggi? Negara lain bisa, kenapa kita harus puas di angka 5% terus?
Jujur saja: kalau mau gebrakan besar, kita butuh visi yang kelihatan mustahil. Purbaya mungkin bukan Superman, tapi dia ngerti bahwa ekonomi nggak bisa tumbuh kalau pemerintah main aman terus.
3. Kedekatan Politik Justru Bisa Jadi Kekuatan
Ya, Purbaya memang dekat dengan Presiden. Dan itu salahnya di mana? Justru ini jadi senjata. Menteri Keuangan yang satu visi dengan Presiden artinya lebih cepat ambil keputusan, lebih lancar realisasi anggaran.
Daripada punya Menkeu super pintar tapi sering bentrok visi dengan Presiden, ujung-ujungnya rakyat juga yang rugi.
4. Timing Pergantian Itu Sial, Tapi Bukan Purbaya yang Salah
Benar, kondisi sosial-ekonomi sedang panas: harga naik, pajak diprotes, demo di jalan. Tapi jujur saja, siapa pun yang jadi Menkeu di saat ini pasti kena serang.
Purbaya kebetulan jadi sasaran tembak, padahal masalah ini sudah menumpuk jauh sebelum dia masuk. Jadi kalau mau fair, kritik boleh, tapi jangan jadikan beliau kambing hitam.
Purbaya bukan Sri Mulyani. Dia juga bukan malaikat penyelamat. Tapi justru itu kelebihannya. Dia orang realistis yang tahu bahwa APBN bukan cuma soal angka, tapi soal keberanian ambil risiko demi rakyat.
Jadi, daripada sibuk nyinyir, lebih baik kita tunggu apakah dia bisa jaga defisit tetap waras, sambil tetap dorong belanja negara untuk pembangunan, dan berani pasang target ambisius yang bikin Indonesia keluar dari “jebakan 5%”.
Karena pada akhirnya, yang rakyat butuh bukan Menkeu yang disanjung dunia, tapi Menkeu yang berani berantem demi dompet rakyatnya sendiri.
Share News
For Add Product Review,You Need To Login First