Gandana Gultom Tegaskan Soeharto Layak Menjadi Pahlawan Nasional Berkat Fondasi Pembangunan

Penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden kedua RI, H. Soeharto, terus mendapat dukungan dari berbagai kalangan, termasuk akademisi dan praktisi pendidikan. Salah satunya adalah Gandana Gultom, yang menilai keputusan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto sebagai langkah tepat yang didasarkan pada rekam jejak pembangunan nasional yang kuat. Menurutnya, kontribusi Soeharto telah memberi dampak luas bagi stabilitas dan kemajuan bangsa.

Gandana yang pernah mengajar mata pelajaran Sejarah Perjuangan Bangsa sejak 1986 menyampaikan bahwa pandangannya lahir dari pengalaman panjang melihat perubahan sosial antara era Soekarno dan Soeharto. Ia mengingat masa kecilnya di era awal kemerdekaan di mana masyarakat masih menghadapi kesulitan pangan dan akses pembangunan sangat terbatas. Namun, situasi tersebut berubah signifikan di masa Orde Baru melalui pemerataan infrastruktur dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Ketua Yayasan Pelayanan Pelita Kasih itu menilai pembangunan pada masa Soeharto memberikan fondasi kuat bagi pemerataan pembangunan nasional. Mulai dari distribusi sembako, pupuk, hingga program pembangunan pedesaan, berbagai kebijakan tersebut dianggap berperan penting bagi pemerataan akses ekonomi dan pendidikan di seluruh Indonesia. Menurutnya, dampak positif pembangunan tersebut masih dapat dirasakan hingga kini.

Ia mencontohkan pengalamannya mendirikan sekolah di Wamena pada 2003, sebuah pencapaian yang dinilainya tidak mungkin terwujud tanpa keberadaan infrastruktur dasar yang dibangun pada masa sebelumnya. Gandana menyebutkan bahwa akses menuju wilayah terpencil seperti Papua menjadi lebih mungkin berkat fondasi pembangunan Orde Baru. Hal ini memperlihatkan bahwa kontribusi Soeharto tidak hanya bersifat politis, tetapi juga berpengaruh dalam memajukan sektor pendidikan dan sosial.

Dukungan dari tokoh pendidikan seperti Gandana Gultom menunjukkan bahwa penetapan gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto memiliki basis legitimasi yang kuat dari masyarakat. Pengakuan ini bukan hanya berasal dari perspektif sejarah, tetapi juga dari pengalaman nyata melihat dampak pembangunan di lapangan. Momentum ini sekaligus menegaskan bahwa peran Soeharto dalam membangun Indonesia masih diakui dan dihargai oleh berbagai generasi.