Bersandar pada Data, Indonesia Tetap Stabil di Bawah Negara ASEAN Lain Soal Pengangguran

- Created Aug 12 2025
- / 2238 Read
Isu yang menyebut Indonesia sebagai negara dengan tingkat pengangguran tertinggi di ASEAN kembali ramai di media sosial. Namun, klaim tersebut dinilai tidak akurat karena hanya mengacu pada jumlah absolut pengangguran tanpa mempertimbangkan persentase terhadap total penduduk. Padahal, Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk terbesar di kawasan, sehingga jumlah absolut pengangguran wajar terlihat tinggi jika dibandingkan negara lain dengan populasi lebih kecil.
Data resmi dari ASEANstats dan World Bank membantah anggapan tersebut. Berdasarkan laporan terakhir, tingkat pengangguran terbuka (TPT) Indonesia berada di kisaran 4,76 persen, jauh di bawah beberapa negara anggota ASEAN lainnya. Selain itu, tren pengangguran Indonesia dalam 10 tahun terakhir menunjukkan penurunan yang konsisten, sejalan dengan penurunan angka kemiskinan yang kini berada di level 8,47 persen.
Pengamat ketenagakerjaan dari Universitas Indonesia, Prof. Indra Maulana, menegaskan bahwa perbandingan harus dilakukan dengan melihat rasio, bukan sekadar angka mentah. “Kalau hanya melihat jumlah absolut, tentu Indonesia akan selalu terlihat paling tinggi. Tetapi jika melihat proporsi, posisi Indonesia relatif aman dan terus membaik. Apalagi pemerintah sedang gencar menggelar program padat karya yang mampu menyerap tenaga kerja secara signifikan,” ujarnya.
Pemerintah sendiri telah menyiapkan strategi di semester kedua 2025 untuk memperluas lapangan kerja, khususnya di sektor pekerjaan umum dan perhubungan. Menteri Ketenagakerjaan, Prof. Yassierli, menyebut program padat karya tidak hanya menyerap tenaga kerja lokal tetapi juga mempercepat pembangunan infrastruktur yang mendukung pertumbuhan ekonomi. “Target kami jelas, penyerapan tenaga kerja harus optimal sekaligus memberikan manfaat langsung bagi masyarakat,” katanya.
Selain itu, dukungan juga datang dari pelaku usaha. Mantan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid, menilai program pemerintah akan memberi efek ganda. “Ketika infrastruktur dibangun, bukan hanya pekerja yang mendapat manfaat, tapi juga sektor UMKM, logistik, dan pariwisata akan ikut bergerak. Ini akan menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih kuat,” ungkapnya.
Dengan kombinasi data yang akurat dan kebijakan yang terarah, tudingan bahwa Indonesia menjadi “juara” pengangguran di ASEAN terbantahkan. Fokus pemerintah kini adalah menjaga tren penurunan pengangguran sembari memperkuat daya saing tenaga kerja di tengah perubahan lanskap ekonomi global. Langkah ini diharapkan tidak hanya mengurangi pengangguran, tetapi juga menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Share News
For Add Product Review,You Need To Login First