Menhut Dorong Folu Net Sink 2030 untuk Wujudkan Indonesia Net Zero Emission

Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, menegaskan pentingnya keseimbangan aspek ekologi, ekonomi, dan sosial sebagai pilar utama dalam pembangunan nasional melalui integrasi Program Forests and Other Land Uses (Folu) Net Sink 2030. Program ini bertujuan agar sektor kehutanan dan penggunaan lahan mampu menyerap emisi lebih besar dibandingkan yang dihasilkan, mendukung target penurunan emisi sesuai Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia.

Upaya yang dilakukan termasuk pencegahan deforestasi dan degradasi hutan melalui pengelolaan hutan lestari, rehabilitasi hutan dan lahan berbasis lanskap, konservasi keanekaragaman hayati, pemulihan ekosistem gambut, peningkatan tata air dengan partisipasi masyarakat, serta penguatan penegakan hukum dan kapasitas kelembagaan. Program ini juga berperan dalam memperkuat implementasi Perjanjian Paris dan target Indonesia Net Zero Emission 2060.

Selain itu, Kemenhut meluncurkan Rencana Investasi Result Based Contribution (RBC) tahap keempat dan Layanan Dana Masyarakat untuk Lingkungan periode ketiga. Investasi ini mendukung berbagai program kelestarian hutan, pembangunan masyarakat, serta bantuan dana ke lembaga nirlaba lokal, masyarakat adat, dan universitas. Total dana yang diterima Indonesia dari RBC hingga tahap keempat mencapai 216 juta dolar AS, sebagai bagian dari upaya menekan emisi dari sektor kehutanan.

Sinergi antara pembangunan berkelanjutan, pengelolaan sumber daya alam, dan penguatan partisipasi masyarakat diharapkan menjadi fondasi kuat bagi tercapainya Indonesia Emas 2045. Program Folu Net Sink 2030 menjadi bukti komitmen pemerintah dalam menciptakan lingkungan hidup yang seimbang dan mendukung pembangunan nasional yang berkelanjutan.