Gelar Pahlawan Soeharto, Dukungan Mengalir dari Akademisi dan Tokoh Agama
- Created Nov 08 2025
- / 231 Read
Usulan untuk menganugerahi gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden kedua RI Soeharto mendapat dukungan signifikan dari kalangan akademisi dan tokoh keagamaan.
Hal itu dengan mempertimbangkan jasa pembangunan sekaligus menyerukan penilaian objektif terhadap perjalanan sejarah bangsa.
Guru Besar Universitas Hasanuddin Prof. Marsuki menegaskan pentingnya menilai kontribusi historis berdasarkan dampak nyata pembangunan yang ditinggalkan.
Menurutnya, rekam jejak kepemimpinan selama puluhan tahun menjadi alasan kuat untuk mempertimbangkan gelar kehormatan tersebut.
”Selama lebih dari 30 tahun memimpin, dengan berbagai pembangunan yang dilakukan, beliau sangat layak mendapatkan gelar pahlawan nasional,” katanya.
Dukungan dari Muhammadiyah juga muncul ke permukaan. Ketua PP Muhammadiyah yang membidangi Ekonomi Bisnis dan Industri Halal, Muhadjir Effendy, menyatakan posisi organisasi bersifat mendukung sambil menyerahkan keputusan akhir kepada otoritas negara.
”Soal pemberian gelar itu adalah wewenang pemerintah. Kami hanya menyampaikan aspirasi, dan saya kira mayoritas rakyat juga setuju jika Pak Harto diberi gelar Pahlawan Nasional,” ujarnya.
Sikap serupa datang dari PBNU. Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi atau Gus Fahrur menekankan, memberi penghargaan kepada tokoh masa lalu bukan berarti menghapus kritik terhadap kekurangan yang pernah ada, melainkan bentuk penghormatan atas jasa besar bagi bangsa.
”Bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu menghormati jasa para pendahulunya. Kita perlu belajar dari kebaikan masa lalu dan mengambil hikmah dari kekurangannya,” kata Gus Fahrur.
Share News
For Add Product Review,You Need To Login First

















