Monday 06-10-2025

Jangan Salah Pukul Panci: Negara Tidak Lalai, Justru Sedang Berperang Menyelamatkan Anak Bangsa!

  • Created Sep 26 2025
  • / 49 Read

Jangan Salah Pukul Panci: Negara Tidak Lalai, Justru Sedang Berperang Menyelamatkan Anak Bangsa!

Belakangan ini jagat media sosial diramaikan dengan ajakan “Kenduri Suara Ibu Indonesia” yang mengundang ibu-ibu untuk membunyikan panci sebagai simbol kekecewaan atas kasus keracunan massal program Makan Bergizi (MBG). Narasi yang beredar bahkan menuding pemerintah lalai, ceroboh, dan tidak peduli pada keselamatan anak bangsa. Tapi mari kita bicara jujur.

 

Pemerintah Tidak Diam, Justru Bergerak Cepat

Kasus keracunan massal bukanlah hal sepele. Begitu laporan masuk, pemerintah langsung menurunkan tim kesehatan, melakukan investigasi, dan memberi penanganan darurat pada korban. Program MBG dievaluasi, alur distribusi diperketat, dan standar keamanan pangan diperbaiki. Menyebut pemerintah “lalai” jelas tidak adil, karena fakta di lapangan menunjukkan aksi cepat tanggap.

 

Risiko Program Nasional Selalu Ada, Tapi Tidak Boleh Membatalkan Niat Baik

Program MBG adalah bentuk nyata kepedulian negara untuk menekan angka gizi buruk, stunting, dan memastikan anak-anak Indonesia tumbuh sehat. Dalam skala program yang menjangkau jutaan anak di seluruh Indonesia, kemungkinan risiko tetap ada. Apakah ini alasan untuk membunuh programnya? Tentu tidak. Solusinya adalah memperbaiki, bukan menolak.

 

Simbol Panci: Kreatif, Tapi Salah Sasaran

Panci memang identik dengan dapur dan ibu, namun menjadikan panci sebagai simbol tuduhan pada pemerintah justru memperkeruh suasana. Energi memukul panci bisa jauh lebih bermanfaat jika dipakai untuk mendukung edukasi gizi, melaporkan penyimpangan distribusi, atau bahkan mengawal transparansi program. Kritik boleh, tapi jangan sampai menelan hoaks atau memperkuat narasi bahwa negara “tidak peduli”.

 

Ibu Adalah Garda Depan, Bukan Alat Politik

Kita semua sepakat bahwa setiap perempuan yang merawat generasi adalah ibu. Namun jangan biarkan kepedulian itu dipolitisasi dengan cara yang melemahkan kepercayaan pada solusi negara. Justru, peran ibu sangat vital untuk menjadi mitra pemerintah dalam menjaga kualitas makanan anak-anak di sekolah.

 

Keracunan massal MBG adalah tragedi yang harus jadi alarm perbaikan. Tapi menuding pemerintah lalai, apalagi menyebutnya “ceroboh”, hanyalah cara instan yang tidak membawa solusi. Mari jujur: tanpa program MBG, jutaan anak Indonesia akan tetap berhadapan dengan gizi buruk dan stunting.

 

Jangan salah pukul panci.

Musuh kita bukan negara, musuh kita adalah kelalaian teknis yang harus segera dibereskan bersama.

Share News


For Add Product Review,You Need To Login First