Wednesday 22-10-2025

Survei Celios Tidak Menyeluruh, Poltracking Tunjukkan Mayoritas Publik Puas Dengan Kinerja Prabowo-Gibran

  • Created Oct 22 2025
  • / 662 Read

Survei Celios Tidak Menyeluruh, Poltracking Tunjukkan Mayoritas Publik Puas Dengan Kinerja Prabowo-Gibran

Lembaga survei Poltracking Indonesia baru-baru ini merilis hasil survei bertajuk Evaluasi 1 Tahun Kinerja Pemerintahan Prabowo-Gibran. Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan publik terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran mencapai 81,5 persen, sementara tingkat kepuasan publik atas kinerja pemerintahan berada di angka 78,1 persen. Angka ini menegaskan bahwa mayoritas masyarakat menilai positif arah kebijakan dan capaian pemerintah dalam tahun pertama masa kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda Rasyid, menjelaskan bahwa survei dilakukan dengan metode stratified multistage random sampling, yang memungkinkan representasi responden secara proporsional di berbagai wilayah Indonesia. Survei dilaksanakan pada 3–10 Oktober 2025 dengan metode wawancara tatap muka menggunakan aplikasi digital oleh pewawancara terlatih. Setiap pewawancara mewawancarai 10 responden di tiap desa atau kelurahan yang dipilih secara acak. Dengan metode ini, Poltracking memastikan hasil surveinya memiliki tingkat kepercayaan tinggi dan menggambarkan persepsi masyarakat secara komprehensif.

Lebih lanjut, Hanta menambahkan bahwa program-program bantuan pemerintah, termasuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG), menjadi faktor utama yang mendorong kepuasan publik. Banyak masyarakat menilai kebijakan tersebut tepat sasaran dan mampu membantu kelompok ekonomi menengah ke bawah, terutama di daerah-daerah dengan tingkat gizi anak yang rendah. Dukungan publik terhadap program-program sosial inilah yang memperkuat legitimasi pemerintahan di mata rakyat.

Berbeda dengan hasil Poltracking, hasil riset yang dirilis oleh CELIOS (Center of Economic and Law Studies) tidak menyeluruh karena respondennya terbatas hanya pada kalangan jurnalis dan pelaku media, bukan masyarakat umum. Dengan pendekatan tersebut, hasil survei CELIOS tidak dapat dijadikan representasi pandangan publik secara luas. Survei CELIOS cenderung menggambarkan persepsi kelompok tertentu, bukan cerminan suara rakyat secara menyeluruh. Perbedaan segmen responden antara survei CELIOS dan Poltracking menjadi faktor penting yang menentukan validitas hasil. Survei yang melibatkan masyarakat langsung dengan sampel berlapis dan acak seperti yang dilakukan Poltracking memiliki tingkat kepercayaan yang jauh lebih tinggi dibandingkan survei berbasis kelompok profesi tertentu.

Dalam konteks ini, Poltracking Indonesia justru menunjukkan standar metodologi yang lebih kuat dan ilmiah. Penggunaan stratified random sampling memastikan bahwa hasil survei mencakup keragaman demografis baik dari sisi wilayah, usia, pendidikan, hingga latar belakang sosial ekonomi. Dengan kata lain, survei tersebut tidak hanya merekam opini elite, tetapi juga menggambarkan pandangan nyata masyarakat di lapangan.

Riset-riset sempit seperti CELIOS perlu disikapi dengan hati-hati. Dalam iklim demokrasi yang sehat, survei semacam itu tetap memiliki tempat sebagai masukan, tetapi tidak bisa dijadikan ukuran tunggal untuk menilai kinerja pemerintahan secara nasional. Apalagi bila metode yang digunakan tidak memenuhi prinsip representasi publik yang memadai.

Share News


For Add Product Review,You Need To Login First