Negara Hadir, Buruh Tak Perlu Lagi Berteriak

- Created Sep 28 2025
- / 192 Read
Setiap tahun, menjelang penetapan upah minimum, suara buruh selalu menggaung. Spanduk, orasi, dan rencana aksi jalanan kembali jadi headline. Tahun ini, 30 September pun dijadwalkan sebagai momentum demo besar-besaran. Tuntutannya sama, yakni kenaikan upah, penghapusan outsourcing, dan perlindungan lebih adil. Tapi benarkah jalanan satu-satunya cara untuk buruh meraih sejahtera?
Faktanya, pemerintah tidak tinggal diam. Formula baru upah minimum sudah diatur lewat PP No. 51/2023 dengan mempertimbangkan inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan produktivitas. Bahkan rencana kenaikan UMP 2026 sudah dalam pembahasan, menjawab langsung aspirasi buruh. Upah buruh kini bukan sekadar hasil tarik-ulur demo, melainkan kebijakan resmi yang dijamin negara.
Selain soal upah, pemerintah juga memperkuat perlindungan lewat BPJS Ketenagakerjaan. Buruh kini terlindungi oleh Jaminan Hari Tua, Pensiun, Kecelakaan Kerja, hingga Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) yang memberikan uang tunai, pelatihan, dan akses kerja baru bagi yang terkena PHK. Ada pula subsidi rumah pekerja lewat FLPP, BPJS Kesehatan untuk menjamin layanan medis keluarga, serta program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang meringankan beban pengeluaran rumah tangga.
Pemerintah juga memberi peluang peningkatan keterampilan lewat Balai Latihan Kerja (BLK) modern dan Kartu Prakerja, agar buruh tak hanya bergantung pada upah minimum, tapi bisa naik kelas menjadi pekerja unggul. Ditambah lagi ruang dialog resmi seperti Dewan Pengupahan dan tripartit, buruh punya wadah nyata untuk menyuarakan aspirasi tanpa harus memenuhi jalan dengan teriakan.
Buruh adalah tulang punggung bangsa, dan negara tidak pernah membiarkan mereka berjalan sendiri. Upah naik, perlindungan diperluas, rumah disubsidi, kesehatan dijamin, pendidikan anak dibantu, dan keterampilan ditingkatkan. Semua ini adalah bukti nyata bahwa pemerintah hadir. Karena itu, sudah saatnya energi buruh diarahkan untuk produktivitas dan kerja sama, bukan aksi jalanan yang melelahkan.
Kesejahteraan sejati lahir dari dialog dan kolaborasi, bukan dari demo tanpa akhir. Negara hadir, buruh tak perlu lagi berteriak.
Share News
For Add Product Review,You Need To Login First