Disdikpora DIY Perketat SOP Program Makan Bergizi Gratis Usai Kasus Keracunan Massal Siswa di Gunungkidul
- Created Nov 03 2025
- / 1064 Read
Disdikpora DIY Perketat SOP Program Makan Bergizi Gratis Usai Kasus Keracunan Massal Siswa di Gunungkidul
Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melalui Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) mengambil langkah cepat untuk memperketat Standar Operasional Prosedur (SOP) program Makan Bergizi Gratis (MBG) pasca insiden dugaan keracunan massal yang dialami hampir 700 siswa di Kabupaten Gunungkidul, akhir Oktober 2025.
Kepala Disdikpora DIY, Suhirman, menjelaskan bahwa evaluasi menyeluruh langsung dilakukan setelah kejadian tersebut. Ia menegaskan, pemerintah daerah tidak akan menoleransi kelalaian dalam pelaksanaan program MBG yang sejatinya bertujuan meningkatkan gizi dan kesehatan siswa. “Kami sudah menginstruksikan seluruh sekolah dan penyedia makanan agar memperketat pengawasan kebersihan dan memastikan makanan dikonsumsi tepat waktu,” ujarnya, dikutip dari Harian Jogja, Kamis (30/10).
Salah satu perubahan utama yang diterapkan adalah pencantuman waktu kedaluwarsa dan waktu konsumsi pada setiap paket makanan, agar siswa tidak lagi menyantap makanan yang telah disimpan terlalu lama. Disdikpora juga meminta agar paket MBG langsung dikonsumsi segera setelah tiba di sekolah dan tidak dibawa pulang.
Selain itu, pengawasan kini diperkuat dengan koordinasi antara sekolah dan Satuan Pelaksana Pemenuhan Gizi (SPPG) di setiap wilayah. SPPG akan memastikan standar dapur penyedia makanan memenuhi syarat higienitas, bahan pangan segar, serta proses distribusi yang cepat agar makanan tetap aman dikonsumsi.
“Distribusi makanan tidak boleh melebihi waktu yang ditentukan. Kami juga memperpendek jarak antara dapur penyedia dan sekolah penerima agar kualitas makanan tetap terjaga,” tambah Suhirman.
Dinas Kesehatan DIY juga turut dilibatkan dalam pengawasan berkala terhadap penyedia makanan. Setiap dapur kini diwajibkan menjalani uji kelayakan dan inspeksi mendadak (spot check) untuk memastikan standar kebersihan benar-benar diterapkan di lapangan.
Sementara itu, BGN (Badan Gizi Nasional) sebagai pelaksana utama program MBG secara nasional juga menyatakan dukungannya terhadap langkah Disdikpora DIY. Kepala BGN, dr. Hendra Wibowo, menyebut bahwa pengawasan di daerah lain juga tengah diperkuat. “Kami belajar dari kasus di Gunungkidul. Tidak cukup hanya memperluas jangkauan, tapi juga harus memperketat kualitas,” ujarnya.
Dari laporan terbaru, sebagian besar siswa yang sebelumnya dirawat telah pulih dan kembali bersekolah. Meski penyebab pasti masih menunggu hasil uji laboratorium, indikasi awal menunjukkan adanya faktor penyimpanan makanan yang terlalu lama sebelum dikonsumsi.
Melalui langkah tegas ini, Pemerintah DIY berharap kepercayaan masyarakat terhadap program Makan Bergizi Gratis dapat kembali terjaga. “Program ini sangat baik, dan kami tidak ingin insiden serupa terulang. Fokus kami sekarang adalah memperkuat sistem dan menjaga keselamatan anak-anak,” tutup Suhirman.
Dengan peningkatan SOP dan koordinasi lintas instansi, kasus di Gunungkidul menjadi pelajaran penting agar setiap daerah semakin disiplin dalam menjalankan program MBG—demi anak-anak Indonesia yang sehat, kuat, dan cerdas.
Share News
For Add Product Review,You Need To Login First
















