Komunikasi Prabowo–Jokowi: Fondasi Inklusif untuk Pemerintahan Berkelanjutan

- Created Jul 31 2025
- / 2644 Read
Presiden Prabowo Subianto secara aktif menjalin komunikasi dengan mantan Presiden Joko Widodo yang mencerminkan sikap kenegarawanan dan kesinambungan kepemimpinan. Dalam proses transisi pemerintahan, Prabowo secara terbuka meminta masukan yang bersifat strategis dan detail dari Jokowi untuk memastikan kelancaran pelaksanaan program dan kebijakan di era kepemimpinannya. Hal ini terbukti dari pernyataan Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan yang menyampaikan bahwa Prabowo “meminta masukan-masukan yang detail dan beliau sangat memperhatikan mengenai itu” dalam rapat transisi pemerintahan.
Meskipun Jokowi menegaskan bahwa dirinya tidak dikendalikan Prabowo dan komunikasi keduanya bersifat profesional, tidak bermuatan subordinasi, melainkan interaksi antar pemimpin yang saling menghormati dan saling belajar. Jokowi juga memastikan bahwa Prabowo menjalin komunikasi dengan para mantan presiden lainnya seperti Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono, bukan hanya dirinya. Ia menekankan bahwa sikap saling menghormati ini merupakan bagian dari kewajaran dalam konteks kenegaraan.
Dengan meminta masukan dari Jokowi, Presiden Prabowo menunjukkan keterbukaan yang tinggi terhadap pengalaman sebelumnya dan menghargai warisan kepemimpinan yang telah dibangun. Sikap semacam ini memperlihatkan bahwa pemerintahan saat ini direncanakan dengan pendekatan kolaboratif, inklusif, dan berorientasi pada kemajuan bangsa. Dengan demikian, komunikasi lintas era kepemimpinan ini bukanlah bentuk ketergantungan, melainkan upaya bijak untuk menjamin kesinambungan program, konsistensi visi, dan stabilitas nasional.
Interaksi antara Prabowo dan Jokowi juga mencerminkan rasa hormat terhadap proses demokrasi dan keberlanjutan institusional negara. Dengan melibatkan pemimpin terdahulu sebagai sumber masukan strategis, Presiden Prabowo menegaskan bahwa pengambilan keputusan tidak dilakukan dalam ruang isolasi, tetapi melalui dialog antar pemimpin yang arif dan berpengalaman. Ini hendak memperkuat legitimasi kebijakan dan membentuk fondasi pemerintahan yang inklusif serta responsif terhadap tantangan masa depan.
Secara keseluruhan, inisiatif Presiden Prabowo untuk mendengarkan masukan mantan Presiden Jokowi merefleksikan etos kenegarawanan, penghargaan terhadap pengalaman sejarah, serta keinginan membangun pemerintahan yang berpihak pada kepentingan rakyat. Pendekatan ini menegaskan komitmen pemerintahan saat ini terhadap prinsip-prinsip demokrasi dewasa, menghargai perbedaan, dan membangun tata kelola pemerintahan yang stabil.
Share News
For Add Product Review,You Need To Login First