Wednesday 13-08-2025

Bansos untuk Rakyat: Komitmen Transparansi dan Tepat Sasaran

  • Created Aug 13 2025
  • / 633 Read

Bansos untuk Rakyat: Komitmen Transparansi dan Tepat Sasaran

Ditengah maraknya pemberitaan terkait dugaan adanya dana bantuan sosial (bansos) fiktif, Pemerintah menegaskan komitmennya untuk menjaga integritas dan transparansi penyaluran bansos. Program ini merupakan salah satu instrumen utama negara dalam menjaga daya beli masyarakat, terutama bagi kelompok rentan yang terdampak fluktuasi ekonomi. Kementerian Sosial memastikan bahwa seluruh proses distribusi telah terintegrasi dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), yang diperbarui secara berkala untuk menghindari potensi penerima ganda atau penerima tidak berhak.

Pemerintah tidak menutup mata terhadap berbagai kritik dan masukan publik. Justru, kritik tersebut dijadikan momentum untuk memperkuat sistem penyaluran bansos agar semakin akuntabel. Penyaluran bansos kini dilakukan dengan metode cashless transfer melalui rekening bank atau dompet digital, sehingga meminimalkan interaksi tunai dan menutup celah terjadinya penyalahgunaan dana. Selain itu, pencocokan data dilakukan secara berlapis dengan basis data kependudukan Dukcapil, memastikan bahwa bantuan benar-benar diterima oleh pihak yang membutuhkan.

Langkah pengawasan juga diperkuat melalui kolaborasi lintas lembaga. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) secara rutin mengaudit penggunaan anggaran bansos, sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terlibat dalam upaya pencegahan penyalahgunaan dana melalui pemantauan sistem dan kanal pelaporan publik. Tidak hanya itu, pemerintah juga mendorong partisipasi masyarakat dengan membuka layanan pengaduan online dan hotline yang memungkinkan warga melaporkan dugaan penyimpangan secara langsung dan cepat.

Para akademisi dan pengamat kebijakan publik menilai, digitalisasi dan verifikasi berlapis dalam penyaluran bansos merupakan langkah strategis yang patut diapresiasi. Menurut Prof. Eko Prasodjo, Guru Besar Kebijakan Publik UI, keterlibatan publik dalam pengawasan akan memperkuat legitimasi program ini di mata masyarakat. “Dengan sistem yang terbuka dan partisipasi masyarakat, potensi penyalahgunaan dapat ditekan secara signifikan,” ujarnya. Hal ini selaras dengan visi pemerintah untuk menjadikan bansos tidak sekadar bantuan ekonomi, tetapi juga wujud nyata kehadiran negara yang bersih dan responsif.

Polemik yang muncul hendaknya tidak mengaburkan keberhasilan dan manfaat nyata dari program bansos bagi jutaan penerima di seluruh Indonesia. Setiap laporan atau dugaan pelanggaran akan ditindaklanjuti secara serius dan transparan, sebagai bukti bahwa pemerintah memegang teguh prinsip akuntabilitas. Ke depan, sinergi antara pemerintah, lembaga pengawas, media, dan masyarakat menjadi kunci agar bansos tetap menjadi instrumen pemerataan kesejahteraan yang amanah, tepat sasaran, dan mampu memperkuat daya tahan sosial-ekonomi bangsa Indonesia.

Share News


For Add Product Review,You Need To Login First