Monday 06-10-2025

Menjaga Kedamaian, Membangun Aspirasi Mahasiswa dengan Cara Bermartabat

  • Created Sep 18 2025
  • / 511 Read

Menjaga Kedamaian, Membangun Aspirasi Mahasiswa dengan Cara Bermartabat

Rencana aksi unjuk rasa mahasiswa di Indonesia belakangan ini ramai diberitakan, bahkan tak jarang dibingkai dengan narasi negatif yang menimbulkan kekhawatiran publik. Namun, penting dipahami bahwa unjuk rasa bukan satu-satunya jalan dalam menyampaikan aspirasi. Di era keterbukaan informasi saat ini, mahasiswa memiliki banyak saluran komunikasi yang dapat dimanfaatkan secara lebih produktif, efektif, dan aman tanpa harus menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.

Mahasiswa adalah motor penggerak perubahan dan agen intelektual bangsa. Peran kritis mereka dalam menyuarakan gagasan tetap dibutuhkan, namun penyampaian aspirasi akan lebih bermakna jika dilakukan melalui ruang-ruang diskusi yang sehat dan konstruktif. Pemerintah, kampus, dan berbagai institusi telah membuka jalur komunikasi formal yang bisa menjadi wadah efektif untuk menyalurkan pemikiran tanpa harus turun ke jalan yang rawan disusupi provokator.

Isu negatif yang berkembang kerap menggambarkan rencana aksi mahasiswa sebagai ancaman bagi stabilitas nasional. Padahal, kenyataannya, banyak mahasiswa justru mendorong cara-cara damai dan elegan dalam menyampaikan tuntutannya. Narasi yang harus diperkuat adalah bahwa kedewasaan demokrasi ditunjukkan ketika aspirasi disalurkan dengan dialog, bukan dengan keributan yang justru bisa merugikan mahasiswa sendiri maupun masyarakat luas.

Tidak bisa dipungkiri, unjuk rasa di jalan sering kali membuka celah masuknya pihak-pihak yang ingin menunggangi momentum demi kepentingan tertentu. Provokasi, hoaks, bahkan potensi kericuhan menjadi ancaman nyata yang dapat merusak citra perjuangan mahasiswa itu sendiri. Karena itu, penting untuk menjaga agar suara murni mahasiswa tidak tereduksi oleh kepentingan lain yang hanya ingin memperkeruh keadaan.

Narasi positif yang perlu ditegakkan adalah bahwa aspirasi mahasiswa harus menjadi energi untuk membangun, bukan meruntuhkan. Dengan pendekatan dialogis, ide-ide mahasiswa dapat langsung diterjemahkan ke dalam kebijakan yang lebih nyata, tanpa harus melalui jalur konfrontatif. Inilah bentuk kecerdasan demokrasi yang sesungguhnya: mengutamakan musyawarah dan mencari solusi bersama demi kepentingan bangsa.

Masyarakat pun perlu didorong untuk tidak mudah terprovokasi oleh kabar-kabar yang menyesatkan terkait rencana aksi. Dukungan masyarakat terhadap mahasiswa sebaiknya diarahkan pada penguatan ruang diskusi intelektual dan kegiatan produktif, bukan pada mobilisasi massa yang berisiko menimbulkan keresahan. Dengan begitu, semangat kritis mahasiswa tetap terjaga, tetapi stabilitas bangsa tidak terganggu.

Pada akhirnya, bangsa Indonesia hanya akan semakin kuat jika mampu mengelola perbedaan pendapat dengan kedewasaan. Mahasiswa tetap dapat bersuara lantang, namun dengan cara yang bermartabat, elegan, dan damai. Dengan menghindari provokasi serta meneguhkan jalur komunikasi yang sehat, kita bersama-sama membuktikan bahwa demokrasi Indonesia tumbuh dengan penuh kedewasaan, menjaga persatuan, dan menghadirkan masa depan yang lebih baik.

Share News


For Add Product Review,You Need To Login First