Jangan Salah Paham! MBG Bukan Makan Beracun Gratis, Ini Bukti Negara Tidak Diam

- Created Sep 19 2025
- / 183 Read
Banggai - Ya, benar — 157 siswa di Banggai Kepulauan keracunan massal setelah mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Videonya viral, orang tua panik, warganet ngamuk. Wajar. Anak sakit itu menyayat hati. Tapi mari kita jujur juga: kejadian ini tidak berarti program MBG gagal total.
1. Fakta yang Dilupakan Publik
Program MBG sudah menjangkau lebih dari 20 juta anak sekolah di seluruh Indonesia. 99,999% anak makan dengan aman dan sehat. Hanya sebagian kecil kasus yang bermasalah. Artinya, kejadian keracunan adalah pengecualian, bukan aturan.
Kalau karena satu kasus lalu program ini dihentikan, sama saja seperti melarang semua bus karena ada kecelakaan lalu lintas. Tidak masuk akal.
2. Respons Pemerintah Nyata, Bukan Janji
Bupati Banggai Kepulauan langsung turun tangan, seluruh tenaga medis dikerahkan, dan hasilnya: 80 siswa sudah dipulangkan, tidak ada korban jiwa, tidak ada yang kritis.
Pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan sudah mengirimkan tim investigasi pangan untuk melacak distribusi dan memastikan standar penyimpanan makanan lebih ketat. Ini namanya krisis ditangani cepat, bukan didiamkan.
3. Masalah Teknis, Bukan Masalah Konsep
Jujur saja, masalah MBG bukan soal niat atau konsep, tapi soal rantai pasok dan pengawasan teknis: Bahan makanan basi karena distribusi panjang. Kurangnya pendinginan standar pada ikan/ayam. Penyimpanan di sekolah yang belum semua punya fasilitas memadai.
Solusi? Pemerintah sudah siapkan: Audit distribusi dari pusat sampai sekolah. Sanksi tegas untuk vendor nakal. Pendampingan Dinas Kesehatan di daerah rawan.
4. Mari Fair!
Kalau ada yang bilang pemerintah “tidak peduli anak-anak”, itu jelas berlebihan. Kalau tidak peduli, tidak mungkin program MBG ada sejak awal. Negara bisa saja cuek, biarkan anak-anak sekolah bawa bekal seadanya, gizi buruk jalan terus, stunting makin parah.
Tapi nyatanya? Pemerintah memilih investasi besar untuk masa depan generasi. Itu keputusan politik yang mahal dan berani.
5. Pesan untuk Orang Tua dan Netizen
Orang tua wajar khawatir, tapi jangan biarkan kepanikan menutupi fakta bahwa anak-anak kita sudah terbantu dengan gizi gratis setiap hari.
Netizen silakan kritik, tapi jangan hancurkan program yang jelas-jelas baik hanya karena satu musibah.
Untuk pemerintah, akui ada celah, perbaiki tanpa kompromi, dan buktikan pengawasan makin ketat.
MBG bukan musuh, MBG bukan “makan beracun gratis”. MBG adalah program nasional yang sedang belajar dari masalah teknis. Dan faktanya, pemerintah tidak tinggal diam.
Kalau kita jujur, lebih baik ada program besar yang kadang bermasalah tapi diperbaiki, daripada tidak ada sama sekali dan anak-anak tetap lapar, gizi buruk, dan stunting.
Share News
For Add Product Review,You Need To Login First