Thursday 23-10-2025

Filter Bukan Isolasi: Cara Prabowo Menjaga Fokus Pemerintahan

  • Created Oct 19 2025
  • / 31 Read

Filter Bukan Isolasi: Cara Prabowo Menjaga Fokus Pemerintahan

Beberapa hari terakhir, media sosial diramaikan dengan tudingan bahwa komunikasi di Istana macet, laporan menteri disaring, dan Presiden Prabowo “terkurung dalam cangkang informasi”. Narasi ini terdengar dramatis—namun seperti banyak drama politik lainnya, kebenarannya sering tidak seutuh yang tampak di permukaan.

Mari kita bicara apa adanya. Pemerintahan tidak bisa dijalankan seperti grup WhatsApp keluarga di mana semua orang bicara sekaligus. Presiden bukan operator call center yang harus menanggapi semua pesan secara langsung. Ia adalah kepala pemerintahan dengan ratusan ribu laporan, memo, dan data yang masuk setiap hari. Maka, adanya sistem penyaringan informasi bukan tanda komunikasi macet, tapi tanda negara bekerja dengan tertib dan terstruktur.

Justru sebaliknya—pemerintahan tanpa filter adalah resep pasti untuk kekacauan.

Tugas Sekretaris Kabinet adalah memastikan bahwa hanya laporan yang matang, relevan, dan bisa ditindaklanjuti yang sampai ke meja Presiden. Bukan gosip, bukan keluhan mentah, dan bukan data mentah tanpa verifikasi. Dalam istilah sederhana: bukan menyumbat, tapi menyaring agar presiden fokus pada keputusan besar, bukan gangguan kecil.

Apakah ini membuat jalur komunikasi “sempit”? Mungkin iya. Tapi di pemerintahan, jalur sempit lebih baik daripada kebocoran besar.

Lihat pengalaman masa lalu—terlalu banyak orang bisa langsung ke presiden, hasilnya bukan percepatan, tapi kebingungan dan tumpang tindih. Kini sistemnya lebih disiplin: jelas siapa menyampaikan apa, kapan, dan dengan dasar data yang diverifikasi.

Dan soal tuduhan “informasi dipoles”? Mari jujur: setiap laporan di dunia ini melewati proses kurasi. Di ruang redaksi media pun berita disunting sebelum naik tayang. Di kementerian, laporan disusun agar efisien dan fokus. Tidak semua penyuntingan berarti manipulasi—kadang, itu justru cara menjaga kualitas dan akurasi.

Prabowo dikenal sebagai pemimpin yang detail, tegas, dan punya gaya kepemimpinan militer: runtut, efisien, dan disiplin jalur komando. Ia tidak butuh seribu suara yang saling tumpang tindih, ia butuh satu laporan yang benar-benar akurat. Sistem “pintu sempit” itu bukan dinding isolasi, tapi pagar keamanan informasi.

Jadi, jika ada yang menyebut “komunikasi Istana macet”, mungkin mereka keliru melihat.

Yang macet bukan komunikasi—tapi ekspektasi sebagian orang yang ingin akses langsung tanpa prosedur.

Negara ini tidak bisa dijalankan dengan gaya kafe terbuka. Ada jalur, ada tata, ada disiplin. Dan di situlah justru letak profesionalisme dan kematangan pemerintahan.

Tags :

Share News


For Add Product Review,You Need To Login First