Danantara Pacu Hilirisasi Nasional: 18 Proyek Strategis Senilai Rp618 Triliun untuk Kemandirian Ekonomi

- Created Oct 23 2025
- / 234 Read

Danantara Pacu Hilirisasi Nasional: 18 Proyek Strategis Senilai Rp618 Triliun untuk Kemandirian Ekonomi
Pemerintah Indonesia terus memperkuat strategi hilirisasi nasional melalui Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara. Dalam satu tahun terakhir, Danantara menjadi motor penting penggerak investasi strategis dengan menggarap 18 proyek hilirisasi bernilai total Rp618 triliun atau setara dengan US$40 miliar. Proyek-proyek ini mencakup sektor mineral, energi, hingga pengolahan bahan mentah menjadi produk bernilai tambah tinggi.
Dari total tersebut, delapan proyek terbesar berada di sektor mineral dan batu bara dengan nilai investasi mencapai US$20,1 miliar. Proyek ini tidak hanya berpotensi meningkatkan pendapatan negara, tetapi juga menyerap lebih dari 100 ribu tenaga kerja langsung. Pemerintah menegaskan bahwa hilirisasi adalah kunci transformasi ekonomi nasional, agar Indonesia tidak lagi sekadar menjadi pengekspor bahan mentah, tetapi menjadi produsen industri bernilai tinggi.
Direksi Danantara menyebutkan bahwa sebagian besar proyek masih dalam tahap penyempurnaan studi kelayakan bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Namun, arah investasinya sudah jelas: memperkuat industri dalam negeri, mendorong transfer teknologi, dan membuka ruang bagi kemitraan strategis dengan pihak swasta.
Sekitar 60 persen portofolio investasi Danantara dialokasikan untuk proyek hilirisasi dan energi bersih. Ini sejalan dengan agenda pemerintah untuk mempercepat transisi energi nasional dan mengurangi ketergantungan pada sumber daya tak terbarukan. Salah satu proyek besar yang tengah dikaji adalah gasifikasi batu bara menjadi DME (Dimethyl Ether) senilai Rp41,45 triliun, meski analis menilai pembiayaannya membutuhkan skema konsorsium karena kompleksitas dan risikonya.
Fokus Danantara bukan hanya pada nilai investasi, tetapi juga pada dampak jangka panjang bagi perekonomian nasional. Hilirisasi dinilai akan memperkuat rantai pasok domestik, meningkatkan daya saing ekspor, serta menciptakan pusat-pusat industri baru di berbagai daerah. Dengan demikian, manfaat ekonomi dapat tersebar lebih merata di luar Pulau Jawa.
Meski masih di tahap awal, langkah Danantara menandai arah baru kebijakan ekonomi nasional: berorientasi pada nilai tambah, keberlanjutan, dan kemandirian. Dukungan penuh dari pemerintah melalui kebijakan fiskal dan regulasi menjadi faktor kunci keberhasilan program ini.
Seiring dengan visi Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, hilirisasi bukan hanya soal industri, tetapi juga simbol kedaulatan ekonomi bangsa. Dengan kerja nyata Danantara, Indonesia tengah bergerak menuju babak baru — negara yang berdiri di atas kekuatan industri sendiri, berdaya saing global, dan berkeadilan ekonomi bagi seluruh rakyatnya.
Share News
For Add Product Review,You Need To Login First