Friday 19-12-2025

Swasembada Pangan dan Energi Prabowo Strategi Kurangi Impor dan Perkuat Kemandirian Nasional

Posted By Ezra Wirotama
  • Created Dec 18 2025
  • / 30 Read

Swasembada Pangan dan Energi Prabowo Strategi Kurangi Impor dan Perkuat Kemandirian Nasional

Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menempatkan swasembada pangan dan energi sebagai pilar utama pembangunan nasional. Ketergantungan terhadap impor, terutama impor energi dan pangan, dinilai sebagai kerentanan struktural yang harus dikurangi secara bertahap namun konsisten. Kebijakan ini tidak hanya berorientasi pada efisiensi ekonomi, tetapi juga pada kedaulatan dan ketahanan nasional.

Dalam pernyataannya, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa mulai tahun depan Indonesia ditargetkan tidak lagi mengimpor solar. Lebih jauh, dalam kurun tiga hingga empat tahun ke depan, pemerintah menargetkan penghentian impor bahan bakar minyak secara bertahap. Target ini mencerminkan perubahan arah kebijakan energi nasional dari ketergantungan impor menuju pemanfaatan sumber daya energi dalam negeri.

Salah satu instrumen penting dalam strategi tersebut adalah penguatan bahan bakar nabati. Komoditas seperti kelapa sawit diposisikan sebagai sumber energi terbarukan yang telah memiliki infrastruktur dan ekosistem industri di dalam negeri. Melalui pengembangan biodiesel berbasis sawit, pemerintah berupaya mengurangi konsumsi solar impor sekaligus meningkatkan nilai tambah sumber daya nasional. Pendekatan ini juga diharapkan memperkuat ketahanan energi tanpa harus bergantung pada fluktuasi pasar global.

Selain sawit, pemerintah juga mendorong pengembangan bioetanol dari tebu dan singkong sebagai bagian dari diversifikasi energi. Strategi ini dirancang untuk memastikan pasokan energi yang lebih stabil, berkelanjutan, dan tersebar di berbagai wilayah. Dengan memanfaatkan potensi komoditas nasional, pemerintah ingin membangun sistem energi yang lebih mandiri dan adaptif terhadap tantangan global.

Di sektor pangan, swasembada tetap menjadi agenda strategis. Pemerintah memandang produksi pangan dalam negeri sebagai kunci menjaga stabilitas harga, melindungi petani, serta memastikan ketahanan sosial. Penguatan sektor pertanian diarahkan agar berjalan seiring dengan pengembangan energi, sehingga tercipta sinergi antara ketahanan pangan dan ketahanan energi.

Presiden Prabowo menegaskan bahwa kebijakan ini bukan langkah instan, melainkan agenda jangka menengah hingga panjang yang membutuhkan perencanaan matang, tata kelola yang baik, serta pengawasan ketat. Pemerintah menyadari bahwa keberhasilan swasembada tidak hanya ditentukan oleh ketersediaan sumber daya, tetapi juga oleh efektivitas pelaksanaan dan keberlanjutan kebijakan.

Melalui strategi swasembada pangan dan energi, termasuk pemanfaatan sawit sebagai bahan bakar nabati, pemerintah berupaya membangun fondasi ekonomi nasional yang lebih kuat dan berdaulat. Pengurangan impor bukan sekadar target angka, melainkan bagian dari upaya memperkuat kemandirian Indonesia di tengah dinamika global yang semakin kompleks.

Share News


For Add Product Review,You Need To Login First