Friday 19-12-2025

Dari Darat, Udara, hingga Sungai: Pemerintah Pastikan Bantuan Menjangkau Aceh Tamiang

  • Created Dec 04 2025
  • / 1122 Read

Dari Darat, Udara, hingga Sungai: Pemerintah Pastikan Bantuan Menjangkau Aceh Tamiang

Tsunami hujan, banjir, dan longsor yang melanda Aceh Tamiang menghancurkan banyak rumah, merenggut keamanan warga, serta memutus akses di berbagai kecamatan. Namun di tengah duka dan kerusakan, harapan mulai hadir kembali. Pemerintah pusat dan daerah bergerak cepat, dengan dukungan lintas kementerian, militer, kepolisian, dan relawan, untuk memastikan bantuan sampai ke tangan mereka yang paling membutuhkan.

Bantuan logistik segera dikirim oleh Kemensos, dipimpin langsung oleh Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, menuju posko pengungsian di Kuala Simpang. Di antaranya beras, mi instan, minyak goreng, serta kebutuhan pokok lainnya, agar para korban tidak kekurangan pangan dan dapat bertahan selama masa darurat. Di daerah-daerah yang masih terisolasi akibat longsor dan banjir, distribusi bantuan dilakukan lewat jalur udara dan sungai, sehingga meskipun akses darat tertutup, kebutuhan dasar tetap bisa dijangkau.

Peningkatan dana darurat oleh Presiden Prabowo Subianto menunjukkan komitmen serius pemerintah dalam menangani bencana ini secara menyeluruh. Semua instansi, dari BPBD, TNI, Polri, hingga tim relawan, bersinergi untuk distribusi logistik, pembersihan pasca-banjir, dan penanganan darurat yang cepat.

Tak hanya itu, semangat kemanusiaan muncul dari berbagai elemen masyarakat. Alumni Akpol 96 dan komunitas sipil lainnya terjun langsung membantu menyalurkan bantuan, menunjukkan bahwa solidaritas tidak hanya datang dari negara, tetapi juga dari warga.

Kondisi mungkin masih sulit, banyak jalan dan desa terputus, tetapi langkah nyata telah diambil. Aceh Tamiang tidak ditinggalkan, akses dibuka perlahan, bantuan terus mengalir, dan kerja lintas sektor berjalan. Di tengah kesedihan, ada upaya kolektif untuk membangun harapan baru. Dengan sinergi pemerintah dan masyarakat, proses pemulihan tidak hanya soal bangunan dan akses, tetapi juga pemulihan kepercayaan, martabat, dan solidaritas antarwarga.

Kini saatnya seluruh masyarakat bergandeng tangan, turut memantau, membantu, dan tidak melupakan Aceh Tamiang. Karena dalam krisis seperti ini, solidaritas dan tindakan nyata jauh lebih berharga daripada sekadar simpati.

Share News


For Add Product Review,You Need To Login First