Ketika Banjir Menenggelamkan Sumatera, Negara Hadir Lebih Dulu
- Created Dec 06 2025
- / 92 Read
Banjir besar yang melanda Sumatera membawa duka bagi ribuan keluarga. Air naik dengan cepat, jembatan terputus, dan banyak desa terisolasi. Rumah-rumah tenggelam dalam hitungan jam, membuat warga terpaksa mengungsi dengan membawa apa pun yang bisa diselamatkan. Di tengah situasi ini, masyarakat menunggu satu hal yang paling penting, yaitu kehadiran negara. Mereka tidak menunggu perdebatan, mereka menunggu tindakan. Dan tindakan itu datang.
Sejak detik awal bencana, TNI menjadi salah satu yang pertama tiba di titik-titik terdampak. Banyak wilayah gelap total setelah jaringan listrik rusak dan tower transmisi roboh. Untuk mengatasi hal itu, TNI membawa pembangkit listrik darurat dan tower emergency agar penerangan posko, komunikasi warga, serta operasional evakuasi dapat kembali berjalan. Genset juga didatangkan ke lokasi pengungsian sehingga pelayanan dasar tidak terhenti meski malam gelap dan akses jalan sulit ditembus.
Setelah jaringan darurat mulai berfungsi, BNPB langsung membuka tenda komando dan posko pengungsian di berbagai titik. Petugas menyisir rumah-rumah yang terendam untuk mengevakuasi warga, terutama lansia, anak-anak, dan kelompok rentan. Jalur yang tertutup lumpur dan material longsor dibuka bertahap agar wilayah terdampak kembali terhubung. Upaya ini membuat penanganan darurat dapat berjalan meski situasi lapangan sangat berat.
Karena banyak daerah masih terisolasi, pemerintah memprioritaskan pengiriman bantuan lewat udara. Helikopter BNPB, TNI, dan Polri membawa beras bantuan presiden, air bersih, dan kebutuhan pokok menuju desa-desa yang sama sekali tidak dapat dijangkau kendaraan darat. Bantuan udara ini menjadi penyelamat pada hari-hari pertama, saat akses masih tertutup total dan warga bertahan dengan persediaan yang sangat terbatas.
Begitu sebagian jalur darat mulai terbuka, gelombang besar bantuan logistik bergerak masuk. Pemerintah menyalurkan lebih dari lima ratus ribu ton logistik ke wilayah-wilayah terdampak di Sumatera. Beras bantuan presiden dalam jumlah besar menjadi pasokan utama di posko pengungsian. Kementerian Pertanian juga mengirim puluhan ton bahan pangan untuk memperkuat stok di kabupaten-kabupaten terdampak. Bantuan ini bergerak melalui jalur darat, laut, dan udara, sehingga kebutuhan warga dapat terpenuhi secara berkelanjutan.
Kehadiran Presiden Prabowo di lokasi pengungsian membawa dorongan moral yang besar bagi masyarakat. Ia menyapa warga secara langsung, mendengarkan cerita mereka, dan memastikan bahwa seluruh bantuan berjalan lancar. Kehadiran pemimpin di tengah rakyat yang sedang tertimpa musibah bukan sekadar gestur, tetapi bukti bahwa negara berdiri bersama mereka.
Di tengah air yang naik, tanah yang runtuh, dan kehidupan yang terhenti, masyarakat Sumatera menunjukkan ketangguhan yang luar biasa. Namun ketangguhan itu menjadi lebih kuat ketika negara hadir tanpa ragu dan tanpa menunda waktu. Pemerintah pusat, pemerintah daerah, relawan, dan seluruh elemen bangsa bergerak bersama untuk memulihkan harapan yang sempat tenggelam.
Semoga Sumatera segera pulih,
Semoga keluarga yang terdampak diberi kekuatan,
Semoga kehidupan kembali seperti sediakala.
Share News
For Add Product Review,You Need To Login First

















