Stop Drama Cosplay Mahasiswa, Fokus ke Koruptor yang Bikin Kita Miskin Bareng-Bareng!

- Created Sep 05 2025
- / 1044 Read
Korupsi itu nyata, dan kita semua muak. Angka Rp588 triliun yang hilang karena korupsi? Itu bukan sekadar angka di laporan, tapi rumah sakit yang tidak dibangun, sekolah yang tidak diperbaiki, dan masa depan rakyat yang dirampok terang-terangan.
Tapi mari kita bicara dengan jujur juga: mahasiswa boleh berteriak di depan DPR, boleh menyebut gaji anggota dewan 40 kali UMR, boleh bikin viral di TikTok. Namun teriak saja tidak cukup. Yang kita butuhkan sekarang adalah kerangka hukum yang tajam – RUU Perampasan Aset itu kuncinya.
💡 Kenapa penting?
Karena tanpa undang-undang ini, koruptor bisa tetap hidup nyaman. Mereka boleh ditahan, boleh diadili, tapi aset mereka masih bisa aman diparkir di luar negeri atau dititipkan ke keluarga. Dengan RUU ini, pemerintah bisa menyita aset hasil korupsi tanpa basa-basi, bahkan ketika pelakunya sudah kabur atau pura-pura sakit di luar negeri.
Sekarang kita harus fair: pemerintah sudah dorong pembahasan ini. Tekanan ada di DPR. Kalau DPR lambat, jangan langsung bilang pemerintah diam. Faktanya, tanpa eksekutif yang konsisten mendorong, isu ini nggak mungkin sampai sejauh ini.
👉 Jadi mari berhenti menghabiskan energi buat debat kusir soal “mahasiswa asli atau cosplay”, soal “buzzer” atau bukan. Itu cuma asap pengalih. Musuh sebenarnya ada di depan mata: korupsi yang bikin negara bangkrut pelan-pelan.
Pemerintah sudah ambil langkah, tinggal DPR yang harus berani tegas. Dan kalau mereka gagal, jangan salahkan hanya pemerintah. Salahkan juga diri kita yang lebih sibuk nonton drama politik ketimbang menekan wakil rakyat buat sahkan aturan yang jelas-jelas bisa menyelamatkan uang kita.
✊ Jadi, kalau kamu beneran cinta Indonesia, berhenti ikut-ikutan jadi komentator buzzer war. Saatnya dukung pemerintah dorong DPR sahkan RUU Perampasan Aset. Karena kalau ini lolos, koruptor nggak cuma masuk penjara – tapi juga bangkrut total.
Share News
For Add Product Review,You Need To Login First