KPK Bongkar Tambang Emas Ilegal Dekat Sirkuit Mandalika
- Created Oct 28 2025
- / 541 Read
Mataram - Anggota DPR RI asal Dapil Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Hadrian Irfani, mendesak pemerintah agar segera menindaklanjuti temuan tambang emas ilegal yang beroperasi di sekitar kawasan Sirkuit Mandalika, NTB.
Tambang tersebut diketahui mampu memproduksi sekitar 3 kilogram emas per hari dan diduga melibatkan warga negara asing (WNA) asal Cina.
“Aktivitas tambang ilegal seperti ini bukan hanya melanggar hukum, tapi juga merusak lingkungan dan mengancam masa depan ekonomi masyarakat lokal,” ujar Lalu dalam keterangan resmi, Minggu (26/10/2025).
“Apalagi jika ada keterlibatan pihak asing, harus diusut secara serius dan transparan,” lanjutnya.
Lalu menilai keberadaan tambang ilegal di kawasan strategis seperti Mandalika sangat ironis, mengingat daerah tersebut merupakan destinasi superprioritas nasional yang seharusnya dijaga kelestarian dan keamanannya.
“Mandalika sedang kita dorong sebagai kawasan pariwisata kelas dunia. Kalau di sekitarnya ada aktivitas tambang emas ilegal, ini bisa merusak citra daerah dan menghambat investasi,” ungkap Lalu.
DPR Desak Penegakan Hukum Tanpa Pandang Bulu
Politikus PKB itu meminta aparat kepolisian, Kementerian ESDM, dan Kementerian Kehutanan segera turun tangan untuk melakukan investigasi menyeluruh terkait aktivitas tambang ilegal tersebut.
Ia juga menekankan pentingnya koordinasi lintas lembaga, agar penindakan tidak berhenti hanya pada pelaku lapangan, melainkan juga menyasar aktor intelektual dan jaringan pendana di balik kegiatan tambang itu.
“Kita harus pastikan penegakan hukum berjalan tanpa pandang bulu. Jika ada oknum yang membekingi, baik dari dalam maupun luar negeri, harus ditindak tegas,” tegasnya.
KPK Temukan Tambang Hasilkan 3 Kg Emas per Hari
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap keberadaan tambang emas ilegal di wilayah yang hanya berjarak sekitar satu jam dari Sirkuit Mandalika, Lombok, NTB.
Kepala Satuan Tugas (Satgas) Korsup Wilayah V KPK, Dian Patria, menjelaskan bahwa temuan tersebut berawal dari laporan pembakaran basecamp milik warga negara Cina.
“Ternyata bisa 3 kg emas satu hari. Hanya satu jam dari Mandalika,” ungkap Dian di Gedung Merah Putih, Selasa (21/10/2025).
Dian juga menambahkan bahwa beberapa orang yang ditemuinya di lokasi tidak dapat berbahasa Indonesia, sehingga memperkuat dugaan adanya keterlibatan WNA asal Cina dalam aktivitas pertambangan ilegal itu.
Share News
For Add Product Review,You Need To Login First

















